Andai kesusahan adalah hujan dan kesenangan adalah matahari, maka kita butuh keduanya untuk bisa melihat pelangi.

Jumat, 06 Mei 2011

Menghitung Diri



Sahabat-sahabat sekalian...

Allah-lah yang menggetarkan udara disekitar kita sehingga terasa sejuk dan hangat. Tiada tuhan selain Dia. Tiada satu celahpun yang tidak diurus oleh Allah. Diri kitapun milik Allah. Kita tak kuasa menahan umur ini walaupun satu detik. Setiap saat kita terus mendekati liang lahat, sayang kita terhijab sehingga Asma Allah sedikitpun tidak bisa membuat hati kita tergetar. Hati kita sudah mengeras.. membatu. Kepada dosa kita anggap biasa-biasa saja, kepada kebenaran kita semakin menjauh padahal kita pasti akan mati.

Astaghfirullahal 'adzhiim...

Apa saja yang kita lihat selama ini. Silahkan istighfar sambil kita kenang pengkhianatan yang telah kita lakukan pada Allah dengan mata titipannya ini. Istighfarlah. Allah tahu setiap lirikan mata kita dan Allah tahu setiap niat yang terkandung dari lirikan mata titipannya ini. Siapapun yang sering melihat yang diharamkan Allah, istighfar.. Yang jarang membaca Al qur'an, istighfar.. Yang matanya sering sinis melihat keberhasilan orang lain, istighfar.. Yang sering meremehkan orang lain dengan pandangannya, istighfar..

Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...

Mari kita ingat dosa telinga kita. Silahkan istighfar sambil kita kenang pengkhianatan yang telah kita lakukan pada Allah dengan telinga titipannya ini. Istighfarlah. Siapa yang nikmat mendengar aib orang lain, silahkan istighfar.. Telinga ini adalah milik Allah, sangat mudah bagi Allah membuat dunia ini jadi sepi, apa sulitnya bagi Allah mengambil telinga ini. Andai kata telinga kita diambil maka tiada lagi terdengar suara saudara-saudara kita, suara ayat-ayat Qur'an, suara adzan. Mari kita mohon ampun terhadap telinga titipannya ini.

Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...

Mari kita ingat dosa lisan kita. Siapa yang suka berkata dusta, istighfar.. Siapa yang suka mengada-ada, istighfar.. Siapa yang sering mengingkari janji, istighfar.. Ingatlah wahai sahabatku sebagian besar penghuni neraka adalah karena lidahnya. Ingatlah siapa saja yang telah tercabik-cabik hatinya dengan kata-kata kita. Terutama yang pernah menzholimi orang tua-nya dengan lisannya. Yang pernah menzholimi orang-orang lemah dengan lisannya, apalagi yang senantiasa marah. Istighfar.. Berapa banyak orang yang tercabik-cabik hatinya karena lisan kita. Berapa banyak orang miskin yang pernah kita hina. Istighfar.. Ribuan kata yang terucap tiap hari, berapa kali kita menyebut asma Allah dengan ikhlas, istighfar..

Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...

Siapa yang pernah makan makanan yang haram, istighfar.. Marilah kita kenang kebusukan hati kita, istighfar.. Siapa yang tidak pernah tergetar mendengar asma Allah, istighfar.. Hati yang keras membatu dan tidak punya perasaan karena diselimuti ma'siat, istighfar..

Hai... Bersedihlah orang-orang yang berhati keras dan tidak mempunyai hati yang lembut. Tahukan saudara-saudaraku? Bahan bakar neraka adalah batu.. yaitu hati yang mengeras bagai batu. Siapa yang hatinya penuh dengan kebencian, istighfar.. Berapa banyak kaum muslimin yang kita benci. Yang tidak rela melihat orang lain dapat nikmat. Yang selalu berfikir buruk sangka, istighfar.. Yang hatinya selalu dipenuhi dengan iri dan senang melihat kejatuhan orang lain, istighfar.. Tidak tahan melihat orang lain sukses atau gembira.

Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...
Astaghfirullahal 'adzhiim...

Yang pernah durhakan pada orang tua, istighfar..

SUBHANALLAH, WALHAMDULILLAH WA 'ALAA ILAAHA ILLALLAHHU ALLAHU AKBAR
LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA INNI KUNTU MINADHOLIMIIN
HASBUNALLAH WANI'MAL WAKIIL.. NI'MAL MAULA WA NI' MANNASHIIR

Hari-hari yang kami lalui begitu memalukan ya Allah... Seperti makhluk dungu yang tidak mengerti aturan. Sesudah taubat kami lakukan dosa lagi, kami lakukan lagi, dan kembali kami lakukan. Tolonglah kami ya Allah, bukakan pintu hati kami ya Allah. Agar dapat mengenal segala kebusukan dan aib-aib diri serta
tuntun kami kepada taubat nasuha.

Hai saudara-saudaraku…

Ingatlah satu desah nafas adalah satu langkah menuju kubur kita, semakin hari hidup kita semakin dekat dengan kematian. Kita pasti meninggalkan semua yang kita cintai selama ini. Ingatlah bahwa ajal dapat menjemput kita kapan saja; mungkin saat kita berjalan, saat kita bekerja ataupun saat kita berma'siyat. Istighfar.. Matian-matian kita mencintai dunia ini pastilah kita akan meninggalkannya. Apapun yang kita lakukan selama ini harus dipertanggungjawabkan pada Allah, tidak ada sedikitpun yang kita lakukan kecuali kembali pada diri kita sendiri. Allah melihat persis apa yang kita lakukan, tidak ada yang tersembunyi. Allah tahu ma'siat yang kita lakukan, tidak ada yang luput Allah tahu dibalik semua perilaku kita. Andaikata ajal menjemput kita saat ini.. siapkah kita? Ingatlah bahwa sakaratul maut adalah saat yang paling pahit. Kita sering melihat bagaimana binatang kurban yang tiada berdosa, Allah memperlihatkan pada kita repotnya saat nyawa dicabut, mata terbelalak, lidah terjulur, badan menggelepar. Walaupun orang meninggal tampak tenang namun sesunggunya pahit. Kecuali bagi orang-orang yang merindukan Allah. Andai kata kita sudah mati tidak ada yang bisa menolong kita Harta yang kita kumpulkan mati-matian yang membuat kita pusing sehari-hari tidak dapat kita bawa, hanya secarik kain kafan yang dibalutkan ke tubuh kita. Bayangkan saat tubuh kita sudah kaku, wajah sudah membeku dan dibungkus kain kafan, bersyukurlah kalau kita masih ada yang mengurus. Bersyukurlah kalau nanti kita ada yang menyolatkan. Istri dan anak-anak kita serta saudara menangis disekitar kita, kemudian kita akan diusung ke tempat kita yang baru yaitu liang lahat, kita akan dimasukkan ke dalamnya. Beruntunglah jika tubuh kita bisa dihadapkan ke kiblat, banyak yang menyebutkan beberapa orang tidak bisa dihadapkan ke arah kiblat, mereka selalu berbalik lagi bahkan ada yang melenting! Ini adalah benar saudaraku... Mungkin liang lahat tahu mahluk durjana yang akan menghuninya. Papan akan ditutupkan disekitar kita, pelan-pelan orang-orang yang kita cintai menaburkan tanah, sehingga semakin gelap.. sendiri, tanah semakin penuh.. semakin jauh. Inilah pertemuan terakhir dengan mereka, tinggallah kita sendiri di liang lahat. Mereka semua akan pulang, belatung dan cacing sudah mulai mengunyah tubuh kita, mata, telinga, wajah dan tulang kita, perut mulai membusuk, serangga-serangga tanah berkeliaran di mata, mulut kita. Tapi yang paling menjadi masalah adalah ketika datang malaikat kubur.

Mungkin malaikat akan berkata, "Wahai mahluk malang berapa tahun kau hidup di dunia betapa seringnya engkau menghianati Tuhanmu yang selalu menjamumu, berapa banyak engkau mensia-siakan nikmat Allah dan kau balas dengan pengkhianatan."

Mungkin pada saat itulah dinding-dinding kubur akan menghimpit orang-orang yang durjana. Sepertinya sholat kita akan membela tapi sholat kita terlalu lemah karena tidak pernah khusu'. Sepertinya sedekah kita akan membela tapi sedekah kita terlalu lemah karena kita terlampau kikir. Sepertinya shaum kita akan membela tapi shaum kita terlalu lemah karena hanya perut saja yang puasa. Sepertinya haji kita akan membela tapi haji kita adalah haji mardud (tertolak) karena niat yang tidak benar.

Tinggallah kita melolong-lolong, paling-paling kita hanya menunggu do'a anak kita, tapi bagaimana mereka bisa berdo'a sedangkan kita tidak pernah mengajarkan mengenal Allah dengan baik. Tahukah kita bahwa siksa kubur akan berhenti jika anak-anak kita berdo'a, "RABBIGHFIRLI WALIWALIDAYA WARHAMHUMA KAMAA RABBAYAANI SHAGHIRA." Do'a tersebut bagai cahaya terang benderang akan masuk ke alam kubur orang tua kita. Malang bagi orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya dengan baik, mereka lebih tertarik pada warisan daripada mendo'akan oran tuanya. Ingatlah bahwa siksa kubur akan terjadi sampai hari kiamat.

Berbahagialah bagi orang yang punya bekal cukup, kubur akan menjadi suatu kenikmatan baginya. Sedekahnya, wakafnya akan mengalirkan pahala-pahala. Orang-orang lemah yang dia tolong, ilmu yang diajarkan senantiasa menerangi kuburnya.

Wahai saudaraku, mengapa kita masih menganggap bahwa kematian adalah untuk orang lain padahal kita pasti mati! Kita akan mempertanggung jawabkan setiap barang-barang yang kita beli.

Ya Allah engkaulah yang tahu, kapan ajal akan menjemput kami. Rabb yang Maha Mendengar, engkau tahu persis kapan ajal akan menjemput kami, kain kafan mana yang akan kami pakai serta liang lahat mana yang akan kami huni. Ya Allah ijinkanlah kami memanfaatkan sisa umur kami dengan benar, ampunilah kami jika selama ini kami menghianatimu seakan-akan engkau tidak ada, engkau tahu kami jarang berdo'a kepadamu dengan tulus, hanya pada waktu susah saja kami kadang-kadang ingat, padahal tidak satu saatpun engkau tidak mengurus kami. Rabb jadikanlah tiap detik ini menjadi bekal amal kami. Rabb wafatkan kami khusnul khotimah yaa kariim. Ijinkanlah lisan ini menyebut namamu jika ajal menjemput kami. Jadikanlah harta yang engkau titipkan ini benar-benar menjadi cahaya dalam kubur kami. Jadikanlah sholat-sholat kami menjadi pendamping kami. Jadikanlah amal-amal kami benar-benar menjadi amal sholeh. Rabb lindungilah kami dari mati su'ul khotimah ya Allah.

Hai Saudara-saudaraku...

Sesungguhnya orang tua kita juga akan wafat. Bagi yang sudah wafat do'akanlah, karena beliau pasti menantikan
doa kita. Bagi yang masih ada ingatlah bahwa setiap saat kita bisa berpisah, jika ajal sudah menjemputnya kita sudah tidak bisa mencium tangannya atau memberikan sekedar oleh-oleh untuknya. Kalau kain kafan sudah membungkus tubuhnya kita sudah tidak bisa lagi meminta do'anya. Apakah sisa pertemuan ini harus kita sia-siakan dengan saling
menyakiti.

Rabb ampunkanlah segala kezhaliman kami terhadap orang tua kami. Ya Allah, tuntunlah kami menjadi anak yang shalih dan shalihah. Ya Allah, jadikanlah malam ini menjadi malam yang kau ijabahi setiap do'a kami. Kau tahu segala kesulitan kami, harapan kami dan kau tahu segala yang terbaik bagi kami. Kami mohon kepadamu Ya Rabb, jangan sia-siakan yang kau bangunkan pada malam ini, kami berbuat seperti ini juga karena pertolonganmu yang telah memberi kekuatan pada kami. Ya Allah, kabulkanlah do'a kami...

Silahkan berdo'a masing-masing. Minta apa saja. Allah sedang mendengarkan kita.

Ijabah ya Allah..

AMIN YA ALLAH... AMIN YA ALLAH... YA ARHAMMARRAHIMIIN...
YA GHAFUURR RAHIIM... ALLAH... ALLAH... ALLAH... IJABAH YA ALLAH DO'A KAMI

Rabb.. kepada siapa lagi kami meminta selain kepadamu ya Allah... Senista dan sebusuk apapun kami ya Allah, kami adalah makhlukmu ya Rabb. Ya Allah inilah si lemah yang tiada arti memohon kepadamu yang Maha Gagah. Inilah si dungu yang sombong memohon kepadamu yang Maha Tahu. Inilah orang yang tidak pernah ikhlas memohon kepadamu yang Maha Tulus. Rabb berikan kelapangan bagi yang sedang ditimpa kesulitan. Rabb lindungi yang selalu teraniaya dan terancam ya Allah. Rabb tolong saudara-saudara kami yang sedang menuntut ilmu, cerdaskan akal pikirannya, berikan kemudahan untuk mengerti. Rabb berikan nafkah yang halal bagi kami. Rabb sembuhkan yang kau uji dengan penyakit lahir maupun bathin. Ya Allah jadikanlah kami ahli sholat yang khusu'. Karuniakanlah kepada kami nikmatnya baca al-Qur'an. Ya Allah karuniakanlah kepada kami ahli shoum. Ya Allah karuniakanlah kepada kami ahli tahajjud. Ya Allah karuniakanlah kepada kami ahli shadaqah yang ikhlas. Ya Allah muliakanlah akhlak kami. Karuniakanlah kepada kami hati yang ikhlas. Karuniakanlah kepada kami menjadi orang yang istiqamah. Rabb jangan biarkan kami zhalim pada hamba-hamba-Mu. Lembutkanlah hati kami yang keras ya Allah.. Sejukkanlah hati kami yang kering. Ampuni Kami yang berlumur dosa ya Allah. Ampuni kekikiran kami ya Allah, kesombongan kami, kedustaan, lirikan mata ma'siat, kezhaliman dari tubuh ini, kedholiman terhadap orang tua ataupun pada hamba-hambamu yang lemah. Jadikanlah sisa umur kami bermanfaat ya Allah. Tebalkan iman kami. Jangan biarkan kami terikat pada dunia. Jangan biarkan kami diperbudak hawa nafsu. Jadikan kami menjadi orang-orang yang selalu tergetar berdzikir kepada-Mu dan merasakan nikmat ta'at kepada-Mu.

RABBANAA AATINA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AKHIRATII HASANAH WAQINAA ADZAABANNAAR...
Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adzhim, washallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii ajma'iin, walhamdulillaahi robbil 'aalamiin.

Yth, pembaca sekalian, ini adalah isi dari kaset tape "MUHASABAH 2 -KH. Abdullah Gymnastiar" yg telah dituangkan dalam tulisan. Saya mohon muhasabah dan munajat "Menghitung Diri" ini untuk disebar/diteruskan lagi baik via email, komunitas facebook, posting blog, dan lain sebagainya. Terima kasih, dan semoga bermanfaat.
-Hadi Fadhlurrahman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat, dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari. -Imam Ali bin Abi Thalib
My Great Web page